Apa Itu Jiu-Jitsu? Mengupas Seni Bela Diri Ribuan Tahun
Bela diri menjadi skill dan pengalaman yang makin masif dipelajari oleh semua kalangan makin kemari. Di Indonesia sendiri, ada puluhan aliran bela diri yang kian digandrungi, termasuk jiu-jitsu salah satunya. Namun meski jiu-jitsu makin populer dan sudah jadi penyumbang medali olimpiade, tidak sedikit orang yang masih kebingungan dengan ilmu bela diri asal Jepang ini.
Maka dari itu, artikel pertama Valor ini akan memperkenalkan apa itu jiu-jitsu, sekaligus mengupas karakteristik uniknya dan bagaimana seni bela diri ini tercipta, berkembang, lalu akhirnya masuk ke Indonesia.
Apa Itu Jiu-Jitsu?
Jiu-jitsu (atau Jujitsu) adalah seni bela diri yang berfokus pada teknik grappling dengan memanfaatkan momentum serta energi lawan untuk mengalahkan mereka. Sebagai gambaran, beberapa gerakan umum yang sering dilakukan dalam jiu-jitsu adalah seperti lemparan, bantingan, sapuan kaki, dan kuncian.
Berbeda dari kebanyakan aliran bela diri yang cenderung agresif, jiu-jitsu menganut konsep "seni menyerah". Bukan berarti menyerah tanpa perlawanan, namun filosofi dasar jiu-jitsu adalah memanfaatkan kesalahan dan mengatur gerakan lawan daripada bertarung dengan kekuatan sendiri. Filosofi inilah yang menjadi karakteristik unik dari jiu-jitsu.
Arti Jiu-Jitsu
Karakteristik ini sejatinya terpancar dari makna kata jiu-jitsu itu sendiri. Berasal dari Bahasa Jepang, jiu-jitsu dapat diartikan sebagai berikut:
"Jū" bermakna "lembut, lunak, fleksibel, atau menyerah"
"Jutsu" sebagai "seni atau teknik"
Namun meski jiu-jitsu terkesan tidak ofensif, faktanya aliran bela diri ini sangat efektif digunakan baik untuk menyerang atau bertahan dalam situasi apapun. Bahkan dalam skena combat sports seperti MMA, jiu-jitsu terbukti menjadi salah satu aliran bela diri yang paling dominan dan disegani di atas ring.
Sejarah Jiu-Jitsu di Dunia
Seni bela diri ini dimulai sejak ribuan tahun lalu di Jepang. Menurut catatan sejarah, jiu-jitsu mulai berkembang pada tahun 710 dengan menggabungkan bentuk awal gulat sumo dan beragam bela diri pertarungan jarak dekat. Pada masa itu, seni bela diri ini belum dikenal sebagai jiu-jitsu, dan gerakannya diajarkan kepada para samurai untuk bertempur di medan perang.
Hingga di kisaran tahun 1600-an, jiu-jitsu disesuaikan dengan perkembangan jaman di mana gerakan yang dulunya khusus untuk melawan pasukan berzirah perang kini diterapkan untuk menghadapi lawan dengan pakaian sehari-hari.
Seni bela diri ini terus berkembang selama berabad-abad. Ribuan sekolah bela diri bermunculan, dan beragam aliran baru yang menyesuaikan era modern terus tercipta. Bahkan banyak gerakan jiu-jitsu yang menjadi teknik dasar gaya bertarung perwira kepolisian di Jepang hingga sekarang.
Hingga era samurai berakhir, jiu-jitsu masih terus hidup dan diajarkan hingga ke luar Jepang, dan perlahan bergeser menjadi cabang olahraga ketimbang teknik bertempur yang brutal.
Sejarah Jiu-Jitsu di Indonesia
Di Indonesia sendiri, orang pertama yang tercatat mempelajari jiu-jitsu adalah seorang pemuda bernama Raden Soetopo yang berlatih jiu-jitsu aliran I Kyushin Ryu dari perwira militer Jepang bernama Ishikawa pada tahun 1942.
Berbekal pengalaman tersebut, Raden Soetopo kemudian mengembangkan tekniknya sendiri dan mendirikan Perguruan Bantaran Angin I-Kyushin Ryu di Ponorogo. Untuk menyebarluaskan jiu-jitsu ke seluruh Indonesia, pusat pelatihan jiu-jitsu nasional pun akhirnya dibangun di Jakarta dengan nama Institut Jiu-Jitsu Indonesia pada tahun 1981.
Semenjak itu, jiu-jitsu terus disebarluaskan oleh banyak dojo dan perguruan bela diri di seluruh daerah di Indonesia. Kini akhirnya jiu-jitsu menjadi bagian dari budaya bela diri lokal, dan menjadi salah satu andalan penyumbang medali di kancah internasional.
Perkembangan Aliran Jiu-Jitsu
Karena jiu-jitsu makin tersebar luas dan dipelajari di banyak negara, aliran bela diri ini pun memiliki banyak turunan, variasi, dan adaptasi yang kini berdiri menjadi seni bela diri sendiri. Beberapa turunan bela diri dari jiu-jitsu yang sering terdengar misalnya:
Judo
Aikido
Hapkido
Sambo
Brazilian jiu-jitsu
Tertarik Untuk Berlatih Jiu-Jitsu?
Setelah mulai paham jiu-jitsu secara teori, keren nggak sih kalau kamu belajar dan jago secara praktek? Nggak semua orang bisa bela diri, apalagi dengan gerakan jiu-jitsu yang terbukti ampuh untuk menghadapi macam-macam keadaan.
Kalau kamu tertarik belajar jiu-jitsu di Jakarta dengan nggak menegangkan, silahkan coba datang dan belajar ke Valor. Dibimbing oleh praktisi jiu-jitsu dengan segudang pengalaman seperti Vinny Di Lucia, ditambah dengan fasilitas yang sejuk, nyaman, dan bersih.
Ragu? Coba kelas trial dulu saja, kamu bisa ikut sesi latihan 2x. Kami tunggu kedatanganmu, silahkan mendaftar lewat registrasi online di sini atau langsung secara offline ke gym Valor.